Isnin, 28 Mei 2018

GAYA BAHASA DALAM SULALATUS SALATIN

Gaya bahasa Simile
Membandingkan sesuatu keadaan. Perbandingan yg diikuti dengan kata-kata seperti, bagai, bak, umpama

contoh petikan;
Maka adapun akan Raja Kida Hindi itu ada beranak seorang perempuan, terlalu baik rupa parasnya, tiada berbagai lagi taranya masa itu, cahaya mukanya gilang-gemilang seperti caahaya matahari…” (m/s 4: Sulalatus Salatin; Menjunjung Titah Raja)

“… maka rupa segala rakyat itu seperti lautan, rupa gajah dan kuda pun demikian juga, seperti pulau rupanya…” (m/s 10: Sulalatus Salatin; Perjalanan Hendak Menakluk Negeri China)

 “…bersatu rupanya keluar dari Tanjung Rengas itu, seperti kawan semut beriring-iring rupanya.” (m/s 33:  Salatin; Mencari Tempat Baru Untuk Berbuat Negeri)

“…matanya bagai matahari terbit, rambutnya seperti raga dan janggutnya datang pada pusatnya.” (m/s 48: Sulalatus Salatin; Badang Beroleh Gagah)


Gaya bahasa personafikasi
Pemberian sifat manusia pada binatang, tumbuhan atau benda bukan hidup

Seperti contoh;
“…berkenaikan telumba berdandankan emas bertatah permata…” (m/s 30: Sulalatus Salatin; Mencari Tempat Baru Untuk Berbuat Negeri)

Gaya bahasa hiperbola
Pernyataan yg berlebih-lebihan

seperti contoh;
“Maka adalah daripada banyaknya rakyat jelata berjalan itu, segala hutan belantara pun habis menjadi padang, dan bumi pun bergentar sepert gempa, dan gunung pun bergerak, dan segala tanah yang tinggi-tinggi itu pun menjadi rata…”  (m/s 10 : Sulalatus Salatin; Perjalanan Hendak Menakluk Negeri China)

4. Gaya bahasa Metafora                            
Kata-kata yg menerbitkan makna yg lain daripada makna tersurat atau bahasa kiasan. Gabungan abstrak dan konkrit

Seperti contoh;
“…dengan dipelihara Allah subha nahu wataala, belum habis lagi rupanya  suratan ajal baginda maka,…” (m/s 188: Sulalatus Salatin; Bendahara Paduka Raja Dengan Laksamana)


2 ulasan:

  1. Balasan
    1. Terima kasih kerana mengunjungi blog kami. Semoga dapat dimanfaatkan

      Padam

versi sejarah melayu

        Mitos Mitos adalah suatu unsur dongeng atau sesuatu kejadian yang luar biasa yang tidak dapat diterima oleh logic akla manusia t...